Pages

Friday, May 30, 2014

Berita Kematian Satwa di Kebun Binatang Surabaya

SURABAYA, KOMPAS.com- Tim investigasi Kementerian Kehutanan (Kemenhut) cenderung mencurigai kematian Singa di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Jawa Timur, disebabkan oleh perilaku satwa. Sebelum meninggal, Micheal, Singa jantan asal Afrika berusia 1,5 tahun itu diduga sedang birahi sehingga aktifitasnya tinggi.
Saat sedang birahi, kata Ketua Tim Investigasi Kemenhut Hariono, Singa akan terus bergerak berputar-putar tiada henti. "Saat birahi itulah, Micheal juga berdiri mencakar-cakar pintu yang di dekatnya ada tali sling yang menggantung, aktifitasnya yang over acting membuat kepalanya masuk ke tali dan tidak bisa keluar," kata Hariono di Surabaya, Sabtu (11/1/2014).
Hariono menambahkan, birahi si Micheal dipicu Singa betina bernama Lena yang kandangnya bersebelahan dengan kandang Micheal. Diduga, Lena memancarkan sinyal kepada Micheal yang membuatnya birahi tak terkontrol.
"Kami juga menemukan bekas cakaran Micheal di tembok setinggi dua meter, kurang lebih sama dengan panjang Tubuh Micheal," terang Hariono.
Atas kasus tersebut, kata Hariono, sebenarnya ada saksi kunci yang saat itu sedang tidur di dekat lokasi pintu kandang Micheal. Namun, sayangnya saksi tersebut tidak berkenan memberikan keterangan.
Hariono menegaskan, ilustrasi tersebut bersifat dugaan sementara. Pihaknya masih akan mendatangkan ahli perilaku hewan untuk meluruskan asumsi tersebut.

Seperti diberitakan, Michael ditemukan mati di kandangnya, Selasa (7/1/2014) pagi, karena lehernya terjerat tali sling pintu kandangnya sendiri. Dia ditemukan dalam posisi menggantung dengan kepala di bagian atas layaknya posisi orang yang mati bunuh diri.

(http://regional.kompas.com/read/2014/01/11/1949522/Tim.Kemenhut.Curiga.Singa.KBS.Tergantung.karena.Birahi)

Singa yang mati di kebun binatang Surabaya

Fasilitas Kebun Binatang Surabaya

Pengunjung juga bisa menunggangi kuda atau gajah di jam - jam tertentu yang sudah ditentukan. Di jam - jam tertentu juga biasanya ada pertunjukan menarik berupa atraksi binatang - binatang di Kebun Binatang Surabaya. Di tempat ini juga ada taman bermain untuk anak - anak bermain. Di Kebun Binatang ini juga terdapat perpustakaan dan jembatan pantau tetapi kelihatannya sekarang suda tidak ada karena pada saat kami mengunjungi tempat ini kami tidak dapat menemukannya.

(http://www.anneahira.com/kebun-binatang-surabaya.htm)

Kuda pada saat makan
Gajah pada saat dimandikan

Informasi tentang Kebun Binatang Surabaya

Kebun Binatang Surabaya (KBS) berlokasi di Surabaya Selatan adalah salah satu kebun binatang yang populer di Indonesia, terletak di Jalan Setail No. 1 Surabaya. KBS memiliki berbagai jenis binatang tropis. Selain itu terdapat pula Aquarium, karantina toxidemi dan ruang nokturama (binatang malam). KBS merupakan kebun binatang yang terbesar di Asia Tenggara. Didalamnya terdapat lebih dari 300 spesies satwa yang berbeda dan terdiri lebih dari 4300-an binatang.  Termasuk didalamnya satwa langka Indonesia maupun dunia yang terdiri dari Mamalia, Aves, Reptilia, Pisces.

KBS merupakan tempat wisata yang menarik karena faktor letaknya yang berada di tengah-tengah kota Surabaya, diantara kesibukan kota metropolis ternyata masih dapat kita temukan tempat berbagai macam satwa yang sebagian besar biasanya hidup di alam bebas, hal ini dapat menjadi semacam tolak ukur bagi manusia untuk tetap menjaga keseimbangan alam dalam melestarikan satwa dan juga bagi anak-anak kecil.
Mengunjungi KBS merupakan bagian pendidikan yang secara tidak langsung berguna untuk mengenal berbagai macam satwa yang ada supaya tertanam sejak dini perasaan mencintai seluruh alam dan isinya. Selain itu, KBS merupakan taman satwa yang artinya tempat atau wadah dengan fungsi utama konservasi ex-situ yang melakukan usaha perawatan dan penangkaran berbagai jenis satwa dalam rangka membentuk dan mengembangkan habitat baru sebagai sarana perlindungan dan pelestarian alam yang dimanfaatkan untuk pengembangan IPTEK serta untuk sarana rekreasi alam yang sehat.

Sasaran akhir taman satwa ini adalah : memperluas pemahaman dan apresiasi masyarakat tentang fungsi taman satwa, meningkatkan upaya kesejahteraan satwa, menciptakan kaitan antara konservasi ex-situ dengan in-situ, membentuk jaringan global antar taman satwa. Program pendidikan dan penelitian di Kebun Binatang Surabaya melaksanakan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan wahana keilmuan bagi masyarakat dan merupakan laboratorium hidup untuk lebih mencintai dan menghargai flora dan fauna sebagai kekayaan alam milik kita bersama.

Selama ini pada hari minggu atau hari-hari libur lainnya, KBS selalu dipenuhi pengunjung yang datang dari berbagai daerah, kota, bahkan turis mancanegara.  Kalau dilihat sepintas perkembangan Kebun Binatang Surabaya sangat baik dan pantas untuk dibanggakan sebagai obyek wisata di Jawa Timur dan di Surabaya pada khususnya.

(http://www.surabaya.go.id/dinamis/?id=583)
Logo Kebun Binatang Surabaya
Loket masuk ke Kebun Binatang Surabaya


Sejarah Kebun Bintang Surabaya

Lokasi KBS yang pertama di Kaliondo, pada tahun 1916, kemudian pada tanggal 28 September 1917 pindah di jalan Groedo. Dan pada tahun 1920 pindah ke daerah Darmo untuk areal kebun binatang yang baru atas jasaOost-Java Stoomtram Maatschapij atau Maskapai Kereta Api yang mengusahakan lokasi seluas 30.500 m2.
Untuk pertama kali pada bulan April 1918, KBS dibuka namun dengan membayar tanda masuk (karcis). Kemudian akibat biaya operasional yang tinggi, maka pada tanggal 21 Juli 1922 kebun botani/KBS mengalami krisis dan akan dibubarkan, tetapi beberapa dari anggotanya tidak setuju. Pada tahun ini pula, dalam rapat pengurus diputuskan untuk membubarkan KBS, tetapi dicegah oleh pihak Kotamadya Surabaya pada waktu itu.
Pada tanggal 11 Mei 1923, rapat anggota di Simpang Restaurant memutuskan untuk mendirikan Perkumpulan Kebun Binatang yang baru, dan ditunjuk W.A. Hompes untuk menggantikan J.P. Mooyman, salah seorang pendiri KBS dan mengurus segala aktivitas kebun sebagai pimpinan. Bantuan yang besar untuk kelangsungan hidup pada waktu tahun 1927 adalah dari Walikota Dijkerman dan anggota dewan A. van Gennep dapat membujuk DPR Kota Surabaya untuk meraih perhatian terhadap KBS, dengan SK DPR tanggal 3 Juli 1927 dibelilah tanah yang seluas 32.000 m3 sumbangan dari Maskapai Kereta Api (OJS). Tahun 1939 sampai sekarang luas KBS meningkat menjadi 15 hektare dan pada tahun 1940 selesailah pembuatan taman yang luasnya 85.000 m2.
Dalam perkembangannya KBS telah berubah fungsinya dari tahun ke tahun. Kebun Binatang Surabaya yang dahulu hanya sekedar untuk tempat penampungan satwa eksotis koleksi pribadi telah dikembangkan fungsinya menjadi sarana perlindungan dan pelestarian, pendidikan, penelitian, dan rekreasi. Binatang-binatang yang menjadi koleksi KBS dari tahun ke tahun jumlah dan jenisnya terus bertambah, baik berasal dari luar negeri maupun yang berasal dari dalam negeri.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Kebun_Binatang_Surabaya)

Peta Kebun Binatang Surabaya


Wednesday, May 21, 2014

Ayo Selamatkan Kebun Binatang Surabaya!



Dibawah ini adalah contoh gambar-gambar satwa yang terdapat di Kebun Binatang Surabaya.